Selasa, 22 November 2011

All My Heart The One I Love , It’s You



“jerome, nanti kalau aku sudah besar kita menikah ya ?”
“iiya, hanya kau satu-satunya calon istriku gadis manis”
Itulah kata-kata yang  selalu kuingat sampai sekarang. Kata-kata yang kuucapkan kepada orang yang sangat kucintai hingga sekarang, saudaraku Jerome. Dia adalah saudara tiriku. ayah yang menikah lagi ketika umurku 5 tahun setelah kehilangan ibu saat melahirkanku, kemudian ibu tiriku membawa Jerome kerumah. Saat itulah aku mulai menyayanginya hingga aku dewasa dan mengerti bahwa dia adalah CINTA PERTAMAKU. Dia memang pergi 8 tahun yang lalu untuk melanjutkan kuliah di Jerman, namun hari ini dia akan kembali ke Paris. Jerome yang selalu kurindukan akan kembali lagi kesisiku....
“mozaa... cepat turun !! kakakmu sudah datang..” teriak bunda dari bawah.
Segera aku bergegas turun dan mendapati kakaku jerome ada di depan pintu rumah. Tidak tanggung-tanggung aku langsung memeluknya.
“jerome !! aku benar-benar merindukanmu ..” kataku manja.
“haha..iiya gadisku. Aku juga,, kau masih seperti dulu tidak berubah” katanya mengejekku.
“yaa ~~ aku sudah 16 tahun Jerome !!”
“yaa memang, tapi kelakuanmu masih saja seperti anak 8 tahun dan kau masih tidak mau memanggilku kakak”
Akupun hanya tersenyum *Gaje  hingga akhirnya aku sadar dia tidak sendirian, ada seorang wanita disampingnya. Wanita yang cukup cantik dan anggun, namun sayang badannya tidak terlalu tinggi hingga mataku harus sedikit membungkuk untuk melihat wajahnya.
“heii..siapa wanita yang disampingmu ini Jerome?” tanya ayah.
“oh iya, aku lupa. Dia adalah Kim Taeyeon. Teman dekatku saat kuliah di Jerman. Dia orang Korea ayah.” Jelas Jerome.
“terus ? kenapa kau membawanya kesini Jerome?” tanya bunda kemudian.
“aku ingin memperkenalkannya pada kalian sekaligus memberitahu bahwa aku ingin melamarnya bulan depan dan menikahinya ayah, bunda” katnya yang jelas-jelas membuat mata dan telingaku hampir buta dan tuli menyaksikan kata-katanya tadi.
“TIDAK !! aku tidak mau.. aku tidak mau kau menikah denganya Jerome. Pokoknya aku tidak mau.. Jerome hanya milikku seorang !!” kataku sabil menangis dan lari kekamar meninggalkan orang-orang kejam itu.
Akupun menangis sejadi-jadinya dikamar sambil memeluk Marcus, anjing yang diberikan Jerome kepadaku saat ulang tahunku yang ke-8 dulu.
“boleh aku masuk mozz ??” tanya Jerome.
Aku hanya diiam... hingga akhirnya dia memutuskan untuk masuk walaupun tanpa seizinku.
“kau, kenapa kau berkata seperti tadi. Ayah dan bunda mengkhawatirkanmu moza.”
“aku tidak peduli. Aku tidak mau kau menikah denganya Jerome !! aku benar-benar tidak mau bahkan bisa dibilang aku tidak Rela sama sekali !!” jawabku dengan penuh emosi.
“iya, tapi kenapa ? apa alasannya moza ? apa dia kurang cantik untuk menjadi kakak iparmu hah?”
“tidakkah kau mengerti kenapa aku berbuat seperti tadi ? karena AKU MENCINTAIMU JEROME !! aku mencintaimu..” kataku masih dengan amarah.
“aku juga mencintaimu moza , karena kau adalah adikku.” Jawabnya lembut seraya membelai kepalaku.
“tidak !! aku mencintaimu bukan sebagai saudara .. tapi sebagai Laki-laki. Mengertilah Jerome !! kau adalah orang yang aku cintai sebagai seorang laki-laki.”
“apa ?? kau tidak boleh merasakan hal seperti itu moza ! kita adalah saudara.. aku adalah kakakmu moza !! kakakmu ..!!” katanya yang terkejut dengan perkataanku tadi.
“ya, kau memang kakakku Jerome. Tapi hanya kakak tiri !! kau bukan kakak kandungku.. jadi boleh saja aku mencintaimu dan bahkan kita boleh saja menikah Jerome.”
“tidakk!! KAU GILA MOZA !! kau menyuruhku untuk melakukan cinta terlarang antara kita berdua ? kau benar-benar Gila !!”
“yaa aku gila Jerome !! aku Gila karena aku benar_benar mencintaiimu !! dan sekarang aku mohon, batalkan niatmu untuk menikah dengan wanita itu. Tolonglah Jerome, aku lebih baik dari pada wanita *jalang itu.” Kataku sambil membungkuk dihadapan Jerome.
“apa kau bilang ? wanita jalang !! dengar baik-baik Moza.. aku tidak akan membatalkan niatku dan dia akan menjadi istriku juga kakak iparmu. Jadi tolong, lupakan perasaanmu dan carilah laki-laki yang akan kau cintai nantinya Moza.”
“kau JAHAT JEROME , KAU KEJAM !! AKU MEMBENCIMU..!!” kataku sambil menangis.
“aku melakukan ini demi kita moza. Karena aku menyayangimu dan aku tidak mau kau tersesat di jalan setan yang telah mempengaruhimu. Ku mohon kau mengerti Moza.” Katanya sambil membelai rambutku lembut dan kemudian bangkit dan pergi dari kamarku.
                                                                                                                   *****
Hari ini orang-orang berpakaian dengan rapi dan terlihat dari raut wajah mereka semua kalau mereka sedang berbahagia, tidak seperti aku. Yah tentu saja aku tidak akan bahagia melihat orang yang aku cintai menikah didepan mataku. Bagaimana aku bisa melukiskan perasaanku saat ini, melihat wanita *jalang itu berjalan menuju Altar, kemudian mereka mengucapkan janji cinta suci mereka kepada Tuhan ?? bisakah aku menerima pemandangan yang menusuk ini ? bahkan mereka menambahkan bebanku untuk menjadi gadis pengiring pengantin dengan saudara sepupuku Stella.
“terima kasih Moza kau mau menerimaku menjadi kakak iparmu.” Ucap wanita itu saat aku sedang duduk santai dibangku.
“oh, maaf. Mungkin kau salah paham.. aku tidak bilang kalau aku menerimamu. Aku hanya melakukan ini demi Jerome. Kau mungkin bahagia sekarang, tapi nanti ? siapa yang akan jamin ??” jawabku dengan senyuman licikku dan kulihat raut wajah terkejut nampak sekali diwajahnya.
“heii,, apa aku mengganggu perbincangan adikku dengan istriku ini?” tiba-tiba Jerome datang.
“oh tidak kakakku sayang. Aku baru saja selesai ngobrol dengannya.” kataku sok manis.
“waaw, aku senang melihat kalian akrab seperti ini. Ngomong-ngomong kalian tadi membicarakan apa?”
“upps,, hanya aku dan kak Taeyeon saja yang tahu.. benarkan kak ? kau tidak akan memberitahu rahasia kita pada Jerome kan?” kataku sambil menggandeng pundak taeyeon dan agak sedikit menekan agar dia tidak buka mulut.
“haiish kalian ini.. ya sudahlah terserah kalian saja. Aku mau mengambil istriku dulu ya adikku yang manis.” Katanya sambil menggandeng tangan Taeyeon.
Akupun hanya mengiyakan dan tersenyum kepada mereka. Mungkin mereka bahagia tuk saat ini, tapi liat saja aku tidak akan membiarkan kebahagiaan kalian berlarut diatas penderitaanku.
                                                                                                                   ******
“Aaarrgghh sakiitt !!... perutkuu..tolong !! sakiit sekali..”
“Moza , cepat ambilkan tas bunda. Kita harus kerumah sakit sekarang ! mungkin Taeyeon sudah ingin melahirkan.” Suruh bunda padaku.
Hah,, tidak terasa sekarang sudah beberapa tahun berlalu setelah pernikahan itu dan selama itu juga batinku tersiksa dan harus berpura-pura didepan Jerome seolah-olah aku tidak mencintainya lagi. Ini benar-benar membunuhku. kalau bukan karena anak yang ada dalam kandungan wanita itu, aku sudah lama membunuh wanita itu. Dan sekarang dia akan melahirkan dan memiliki anak dari Jerome yang seharusnya itu menjadi anakku dengan Jerome.
*in the Hospital
“selamat ! persalinannya berjalan dengan sempurna dan anaknya perempuan.apakah kalian ingin melihatnya ?” Kata perawat itu kepada kami semua.
“ya kami semua ingin melihatnya suster.” Kata Jerome dan bunda semangat.
“yaa~~ imut sekali !! lihat Moza wajahnya mirip sekali denganmu.” Teriak bunda.
“apa ?? yang benar saja. sini aku gendong, aku mau lihat wajahnya bunda.”

Benar saja, wajah anak ini mirip denganku. Namun bibirnya yang imut ini lebih mirip dengan Jerome. Terakhir kali aku mengecup bibir Jerome ketika dia ingin berangkat ke Jerman. Setelah itu, tidak pernah lagi hingga sekarang. Tapi aku tidak perlu khawatir, sudah ada anak ini yang akan menggantikan Jerome. Aku benra-benar menyayangi anak ini saat pertama menggendongnya. Ini adalah awal dari pembayaran kalian atas perasaanku Jerome dan taeyeon.
“kau terlihat senang sekali, seolah-olah kau yang melahirkan anak ini Moza.” Tanya ayah.
“haha .. iyaa ayah. Dia manis dan imut sekali. Aku menyukainya saat pertama menggendongnya.”
“kapan kau akan melahirkan anak sendiri ?” tanya Jerome sambil mengejek.
“yaa Jerome !! aku masih kelas 3 SMA dan umurku baru 18 tahun.. ” Kataku sambil ngambek.
“hehe.. aku Cuma bercanda adikku sayang.”
“oh ya, apa kau sudah menentukan nama anakmu Jerome ?” tanya bunda.
“aduuh.. aku lupa bunda. Karena terlalu sibuk kerja aku jadi tidak menyiapkan nama untuk nya. Tapi kalau tidak salah Taeyeon sudah menyiapkan nama untuk anak kami.”
“tidak usah. Anak ini biar aku yang memberi nama. Namanya adalah Laura Romoza Diclova, bagaimana ?”
“owh, Laura. Seorang wanita cantik, cerdas dan juga gigih. Kau memang pintar memilih nama sayang.” Puji bunda.
Yaa.. dari sekarang kau adalah anakku Laura. Tidak akan ada yang namanya Taeyeon dalam hatimu, hanya ada aku ibumu seorang. Tahu apa wanita itu tentang mengurus anak, yang dikerjakannya hanya mengurus kuku-kukunya dan badannya saja setiap hari. Ciiihhh..
                                                                                                                   *****
“buundaaa sudahh pulaang...”
“yaa.. my little Baby, lagi main sama Marcus baby ??” tanyaku kepada Laura anakku.
“iiya bunda.” Jawabnya sambil mencium bibirku.
Tidak terasa, waktu sekarang berputar sangat cepat dan aku tidak membuang-buang waktu 5 tahun lamanya setelah kelahiran Laura. Aku bisa melihat pertumbuhan Laura setiap hari sambil menyelesaikan kuliahku dan sekarang aku sudah bekerja. Betapa senang hidupku setelah kedatangan Laura dalam hidupku ini. Setidaknya aku masih punya semangat untuk hidup.
“sudah makan sayang ? kalau belum, ayo kita keluar. Kita cari makanan yang enak-enak.” Ajakku.
“Laura, ayo makan dulu !!.. eomma buatkan Pizza kesukaanmu.” Kata Taeyeon yang tiba-tiba datang.
“tidak !! aku tidak mau makan buatanmu.. tidak enak ! aku mau makan dengan bunda saja.”
“ssstt. Kau tidak boleh begitu pada eomma sayang, eomma kan sudah buatkan susah-susah. Tapi kalau kau memang ingin makan dengan bunda, ayo kita berangkat sekarang.” Kataku sok manis agar terlihat baik didepan Laura.
Akhirnya diapun lebih memilih makan bersamaku dari pada dengan ibu kandungnya sendiri. Dan akupun membawanya pergi dengan meninggalkan senyum licikku kepada Taeyeon dan dibalasnya dengan tatapan sinisnya seperti biasa.
*in the restaurant
“how ? apakah makanannya enak sayang ?”
“emm.. restaurant pilihan bunda memang the best.” Katanya dengan makanan yang masih tergumpal dimulut.
Aku merasa sangat senang kalau melihat dia seperti ini, aku memilikinya rasanya sama seperti aku memiliki Jeromeku kembali. Namun belakangan ini sikap Taeyeon sudah benar-benar kelewatan, bermesraan dengan Jerome didepan mataku dan Marry seolah-olah dia ingin menunjukkan bahwa Jerome hanya miliknya seorang, tidak heran aku membenci wanita ini dari awal. Aku merasa ingin hidup damai berdua dengan Marry, tapi apakah aku kejam memisahkannya dengan orang tuanya ??
“sayang, apa kau menyayangi bunda ?” tanyaku manja pada anakku ini.
“iiya, aku benar-benar menyayangimu bunda. Aku bahkan lebih menyayangi bunda dari pada eomma.” Katanya dengan wajah polosnya itu.
“haha.. kenapa bisa begitu ?”
“entahlah.. aku bahkan bingung. Apakah benar eomma itu ibu kandungku ? aku merasa bundalah ibu kandungku.” Katanya sambil memelukku.
“iiyaa,, bundakan memang bundanya Laura , anak bunda yang paling manis dan cantiik.” Kataku membalas pelukannya.
Oh tuhan !! mungkin keputusanku tidak akan salah kalau membawanya pergi dari sini dan hidup berdua saja dengannya.
“sayang, apa kau mau ikut bunda pergi keluar negeri ? kita liburan.kau mau pergi kemana ? pasti akan bunda bawa.” Tanyaku.
“benarkah ? aku ingin kita liburan ke Cina bunda, dan melihat tembok yang besar itu.” Katanya antusias.
“yaa.. kita akan kesana minggu depan jadi bersiap-siaplah. Dan lagi jangan ceritakan hal ini kepada siapapun kecuali Marcus.”
“iiya bunda, aku akan jaga rahasiia kita.”
Akhirnya aku lega, aku akan memiliki Jerome kecilku ini sendirian dan tidak akan ada yang memisahkan kami nantinya.
                                                                                                                   *****
Hari ini adalah hari terakhir aku akan tinggal d.Paris, dan hari ini juga hari terakhir aku bertemu dengan orang yang masih sangat kucintaii sampai sekarang, Jerome. Aku hari ini sudah merencanakan semuanya. hari ini aku, Laura dan Jerome akan jalan-jalan ke Taman bermain dan ke Kebun binatang bertiga tanpa ada wanita itu. Susah memang membuatnya agar tidak dapat ikut, tapi bukan Moza kalau tidak dapat mengatasi itu. Haha
“Appa ! bunda ! ayoo kita berfoto dengan badut-badut itu.” Pinta Laura saat dia melihat ada badut.
“ayo ! biar Appa yang menggendongmu Laura.” Kata Jerome dan kamipun berfoto bertiga dengan badut itu.
“apa kau senanga Laura ?” tanyaku kepadanya yang sedang memberi makan jerapah-jerapah di dekat kandang Jerapah.
“iiya bunda, aku sangat senaang dan bahagia. Seandainya kita bertiga memang keluarga.” Jawab Laura yang mengagetkan Jerome.
“ehm.. kita memang keluarga sayang. Bunda kan adiknya Appa, jadi dia juga keluarga kita.” Jelas Jerome.
“bukan Appa ! bukan itu maksudku.. tapi kalau saja bunda adalah ibu kandungku pasti akan sangat menyenangkan.”
“yaaa !! anak bunda ngomong apa ? ibu kandung atau bukan, bunda tetaplah ibundanya Laura.” Kataku sambil memeluknya.
Tidak terasa hari sudah petang, kamipun berencana untuk pulang setelah seharian penuh bermain dan kulihat Laura pun sudah mulai capek dan ingin tidur. Namun diperjalanan pulang, kami berhenti didepan Menara Eiffel karena Laura ingin menyaksikan kembang api yang selalu dinyalakan setiap malam minggu di akhir bulan.
“Jerome, bagaimana perasaanmu sekarang ?” tanyaku saat kami sedang duduk santai  melihat kembang api.
“aku senang melihat Laura senang.” Jawabnya.
“Jerome, bagaimana persaanmu jika kau kehilangan orang yang paling kau sayangi ?”
“mungkin aku akan sangat bersedih dan mungkin aku tidak akan memaafkan diriku karena tidak bisa mempertahankan orang itu. Memang kenapa kau bertanya seperti itu ?” tanyanya sedikit bingung.
“mungkin begitu juga perasaanku saat kau direbut oleh Taeyeon. Bahkan aku sempat berpikir untuk bunuh diri karena aku kehilanganmu seutuhnya.” Kataku sambil tersenyum.
“apa kau masih memendam itu Moza ?”
“selalu.. aku tidak akan pernah lupa kejadian luar biasa yang terjadi dalam hidupku itu. Sampai sekarangpun aku masih mencintaimu. Itulah sebabnya aku selalu tidak mau kalau ayah ingin mempertemukan aku dengan laki-laki manapun.”
“kau sungguh keras kapala Moza. Kau hanya menyakiti dirimu saja.”
“maafkan aku Jerome. Tapi itulah bukti cintaku padamu. Sekarang aku bisa sedikit tersenyum karena memiliki Laura, setidaknya aku seperti memilikimu kembali.”
“sebesar apapun cintamu aku tetap menyayangimu sebagai seorang adik.”
“aku tau itu. Oleh karena itu biarkan aku mencintaimu terus dari dalam hatiku dan izinkan aku memiliki Laura agar aku tidak terlalu menyesal telah kehilanganmu Jerome.”
“tentu saja. Dia adalah keponakanmu. Jadi kau berhak juga terhadapnya.” Katanya sambil tersenyum.
Senyum yang selalu kurindukan, senyuman yang lebih dari 16 tahun kutunggu akhirnya keluar juga. Aku tidak tau aku terkena bisikan setan apa, aku mengecup bibir Jerome. Bibir yang sudah lama tidak tersentuh olehku, aku pasti akan sangat merindukanmu Jerome. Dengan seluruh hatiku hanya ada satu orang yang kucinta yaitu kau Jerome.
“Laura.. kemarilah ! ayo kita berfoto bertiga di dekat kembang api ini.” Ajakku.
“iyaa bunda..”
Kamipun banyak berfoto bertiga dengan mengeluarkan emot-emot kami dari yang manis sampai yang paling jelek. Setidaknya aku punya foto kami bertiga sebagai kenang-kenangan.
“kau tau. Seandainya kita terlahir bukan sebagai saudara. Mungkin kau yang akan menjadi ibu Laura sekarang.” Katanya dengan tersenyum manis tidak kalah dengan yang tadi.
“yaa aku tau. Kau memang menyukaiku dari kecil karena aku manis dan imut.” Kataku bercanda.
“haiissh.. PeDe sekali kaau.haha”
                                                                                                                   *****
“jiroomm !! ayaah !! bunda ... tolong ! Moza telah membawa pergi Laura.” Teriak Taeyeon yang mengagetkan seisi rumah.
“apa ? apa maksudmu ?” tanya jerome.
“ini.. aku mendapatkan surat yang tergeletak di atas kasur Laura ketika ingin membangunkannya.”
To : My Family
Maaf aku pergi tanpa pamit. Aku benar-benar minta maaf. Aku sudah tidak tahan lagi hidup dirumah yang setiap hari harus melihat orang yang aku cintai bermesraan dihadapanku. Mungkin ayah bunda bingung siapa yang ku maksud, yang ku maksud adalah Jerome. Maaf karena aku telah mencintai saudaraku sendiri, aku mencintainya sejak bunda membawanya kerumah puluhan tahun yang lalu. Ku harap kalian tidak terkejut dengan kejujuranku.^^
Dan maaf untuk yang kesekian kalinya karena telah membawa Laura , hanya dia penyemangat hidupku karena dia adalah anak dari orang yang kucintai itu dan aku merasa dia adalah anakku juga. Kalian jangan khawatir, kami akan baik-baik saja, dan aku akan menjaga Laura seperti seorang ibu yang menjaga anaknya. Kalian tidak usah mencari kami, hiduplah dengan bahagia tanpa kami. Jerome, aku titipkan Marcus padamu, jaga baik-baik Anjing kita.
Kami mencintaii kaliian semua ^^
From : Moza dan Laura
“sial !! apakah ini maksud kata-katanya malam tadi ? kau memang keras kepala Moza. Tapi kalau itu membuatmu bahagia, tolong jagalah anak ku. Aku percaya padamu.”
*in the Airport
“Laura, ayo ! kita harus segera berangkat.” Kataku sambil tersenyum dan menggandengnya.
“iyaa bunda..” jawabnya dengan senyuman khasnya.
“bunda.. aku sayang bunda.” Katanya sambil mengecup bibirku.
“iyaa, bunda juga sangat-sangat sayang Laura selamanya.” Jawabku seraya memeluknya.
Selamat tinggal Paris, tanah kelahiranku dan tempat dimana aku dipertemukan dengan Jerome. Selamat tinggal Ayah dan Bunda, orang tua yang selalu menyayangiku walaupun bagaimana sulitnya membesarkanku. Juga selamat tinggal orang yang selalu ku cintaii, Jerome. Aku tidak akan melupakan kalian semua. Mulai sekarang inilah hidupku yang baru, yang cerah seperti sinar matahari bersamanya, anakku dengan Jerome.^^
                                                                                                                   -END-
The One I Love                                                                                                    
Super Junior K.R.Y
eonjebuteo yeohtneunji.. ijeosseoyo                                                                                                      
Naega wae ireoneunji nan moreujyo..

harun gilgiman hago ..ddeut-I eobneunde                                           
Eoddeohge ddo achimi.. oneun geonji
Nan moreujyo..

eojjeol soga eobseoyo.. amugeotdo mothago                                                                                                      
I deodin shiganeul.. jikyeobwahtjyo
Eodi-e ihtneunji.. mu-eoseul haneunji                                                                                                     
Ojikhan saram maneul saenggakhago ihtgi-e..                                                                      

ijae seoneun andoeneungeol nan arayo..
Saranghalsu eobdaneungeol algo ihtjyo..
Naui seotun gobaeki.. geudaereuldeo apeugehal appuniraneungeol nan arayo...algo ihtjyo..

Geureon jeul almyeon seodo (almyeon seodo)..
 eojjeol suga eobneyo (eobseoyo)..
Geujeo geumoreubman.. ddeo-oreujyo..                                                                                                              

do nuneul gamado.. dashi nuneul deodo...                                                                            

ojikhan saram maneul saenggakhago ihtgi-e..

hansun gando jiulsu eobneun geumoseubeul ..(nan oneuldo eonjerado)

nan geujeo nan geudaemaneul

saenggakhajyo....

eojjeol suga eobseoyo... amugeotdo mothago...                                                        

I deodin shiganeul ..shikyeobojyo...                                                                          

eodi-e ihtdeunji.. mu-eoseul hadeunji...
Ojikhan saram maneul saranghago ihtgi-e...
ojikhan saram maneul nan saenggakhago ihtjyo ~~..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar